REPUBLIKA.CO.ID,ROMA -- Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan Presiden Italia Giorgio Napolitano akan mundur dalam beberapa jam lagi, Selasa (13/1). Presiden berusia 89 tahun tersebut bulan lalu mengatakan akan mundur dengan alasan penyakit karena usia tua.
"Saya ingin kita memberi hormat pada Napolitano, seorang Europeanis yang berkomitmen yang dalam beberapa jam akan meninggalkan jabatannya setelah bergelut dengan kesulitan di Italia dengan kecerdasan dan kebijaksanaan," ujar Renzi dalam pidato di Parlemen Eropa menandai penutupan semester Uni Eropa dilansir Reuters.
Napolitano diperkirakan akan mundur setelah berakhirnya kepemimpinan Italia di Uni Eropa selama enam bulan yang berakhir.
Pemilihan suara di parlemen untuk menunjuk presiden baru akan dimulai akhir Januari. Dibutuhkan dua pertiga suara anggota majelis rendah dan majelis tinggi untuk memilih presiden dalam periode pertama dari tiga tahap pemungutan suara.
Oleh karena itu, pemilihan akan menjadi indikator seberapa kuat Renzi memegang anggota parlemen di Partai Demokrat yang berkuasa. Kepala negara Italia memiliki kekuatan politik yang luas. Dia dapat menunjuk perdana menteri, membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu dini.
Kandidat potensial yang akan menggantikan Napolitano termasuk mantan perdana menteri dan presiden Komisi Eropa Romano Prodi dan mantan Perdana Menteri Giuliano Amato. Keduanya merupakan calon presiden di masa lalu.