Rabu 14 Jan 2015 11:52 WIB

Soal Foto Mesra dengan Putri Indonesia, Ini Jawaban Samad

 Ketua KPK Abraham Samad memberikan keterangan terkait penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (13/1).  (Antara/Wahyu Putro)
Ketua KPK Abraham Samad memberikan keterangan terkait penetapan tersangka calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (13/1). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi membantah dirinya adalah orang yang berada dalam foto bersama seorang perempuan muda dengan pose mesra.

"Ini gosip yang sengaja disebarkan untuk menghacurkan diri saya dan mengkriminalisasi saya," kata Abraham melalui pesan singkat yang dierima di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya beredar foto yang dikirimkan melalui surat elektronik yang menunjukkan tiga foto Abraham Samad bersama seorang perempuan muda dengan pose mesra dan berangkulan. Dalam salah satu foto Abraham bahkan tampak mencium pipi perempuan berkulit putih tersebut.

Dalam surat elektronik itu juga memuat data diri sang perempuan yaitu Elvira Devinamira. Elvira adalah Putri Indonesia 2014 kelahiran Surabaya, 28 Juni 1993. Dalam data tersebut Elvira disebut mengambil jurusan Hukum Universitas Airlangga, Surabaya.

Sebagai Puteri Indonesia, Elvira memang pernah bertemu dengan Abraham saat acara Program Pemilu Berintegritas pada 8 Maret 2014. Abraham juga mengungkapkan bahwa beredarnya foto tersebut terkait dengan penetapan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan. "Kemungkinan besar demikian," ungkap Abraham.

KPK mengumumkan penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji transaksi-transaksi mencurigakan pada Selasa (13/1). KPK menayngkakan Budi Gunawan berdasarkan pasal 12 huruf a atau b pasal 5 ayat 2 pasal 11 atau pasal 12 B UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement