Rabu 14 Jan 2015 16:26 WIB

Harga Kebutuhan Terus Melonjak

Rep: eko widyanto/ Red: Damanhuri Zuhri
Harga Telur Ayam
Foto: Antara
Harga Telur Ayam

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga kebutuhan masyarakat, khususnya untuk kebutuhan masak-memasak di dapur, sejak beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan.

Lonjakan harga, terutama terjadi pada berbagai jenis sayuran dan bumbu-bumbuan seperti bawang merah dan gula merah, hingga telur ayam negeri. 

Bahkan untuk harga telur, belakangan meroket hingga mencapai Rp 24 ribu per kg. ''Harga telur memang terus mengalami kenaikan. Dari dua pekan lalu yang masih Rp 19 ribu per kg, sekarang menjadi Rp 24 ribu per kg,'' kata Warsini (42), pedagang di Pasar Wage Kota Purwokerto, Rabu (14/1).

Menurut Warsini, kenaikan harga telur tersebut terjadi sejak dari pemasoknya. ''Kata pemasoknya, harga telur naik karena harga gas elpiji naik,'' jelasnya.

Beberapa peternak ayam petelur di Kecamatan Sumbang, mengaku kenaikan harga telur memang terjadi karena dipicu harga gas elpiji mengalami kenaikan.

''Elpiji ini kami gunakan untuk menghangatkan ayam yang kami ternak. Kalau tidak kami hangatkan, ternak ayam kami bisa mati kedinginan. Terlebih pada musim penghujan seperti sekarang,'' kata Agus (50), seorang peternak.

Menurutnya, untuk kebutuhan menghangatkan ternak ayamnya ini, dia harus mengeluarkan uang cukup besar. Terutama setelah harga gas elpiji 12 kg, mengalami kenaikan cukup tinggi.

''Untuk menghangatkan ayam sebanyak 300 ekor, satu tabung gas elpiji 12 kg hanya bisa digunakan untuk 10 hari. Padahal harga gas elpiji 12 kg saat ini, di pasaran mencapai Rp 125 ribu hingga Rp 130 ribu per tabung. Karena itu, harga telur ikut mengalami kenaikan,'' jelasnya.

Selain telur, harga kebutuhan berupa sayur-sayuran juga mengalami kenaikan. Seperti harga wortel, naik dari harga normal Rp 8.000 per kg menjadi Rp 14 ribu – Rp 16 ribu per kilogram.

Demikian juga dengan harga sayuran seperti kembang kol, bayam dan terong, yang rata-rata mengalami kenaikan Rp 500-Rp 2.000 per kg.

Petani di sentra pertanian sayuran Desa Kutabawa Kecamatan Sekrang, Slamet Damisno, mengakui harga sayuran di tingkat petani memang mengalami kenaikan. ''Hal ini disebabkan banyak tanaman sayur yang terserang hama akibat tingginya curah hujan,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement