REPUBLIKA.CO.ID BANDUNG -- Seorang siswi SMK, Fitriyanti (18), terkena peluru nyasar dikakinya. Kejadian tersebut terjadi di desa Bojongkuci, kecamatan Pameumpeuk, kabupaten Bandung.
Salah seorang saksi Wida Herawati (18) mengatakan, sebelum melihat darah dari kaki korban, dia juga sempat mendengar suara letusan. Namun suara tersebut tak terlalu kencang. Kejadian tersebut terjadi tepat diseberang sekolah korban karena sekplah sedang istirahat.
‘’Saya dengar suara kaya balon meletus. Terus Fitri terjatuh. Saya juga kaget karena ada darah,’’ kata Wida yang saat kejadian bersama korban, Rabu (14/1).
Korban mengalami pendarahan di bagian betis sebelah kiri.
Wida menuturkan, saat melihat darah, dirinya lalu berteriak meminta pertolongan. Korban pun langsung dibawa ke dalam sekolah untuk kemudian dilarikan ke RS Sulaiman. ‘’Pas jatuh sama saya ditanya. Kunaon? Tapi Fitri sudah berdarah. Saya juga panik dan teriak minta tolong,’’ katanya.
Seorang saksi lainnya, Mamat Rohimat (70), mengaku mendengar suara teriakan korban. Namun, ia tidak menyangka korban telah terkena peluru nyasar. ‘’Saya lagi di rumah waktu kejadian. Ada yang teriak-teriak di luar. Pas keluar rumah ada siswi yang berdarah,’’ ujarnya.
Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Pribadi Atma membenarkan dalam betis kiri korban terdapat proyektil. Pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap asal peluru tersebut. ‘’Korban sekarang dibawa ke RS Sartika Asih karena di RS Sulaiman tidak ada alat ortopedi," katanya.
Untuk mengetahui sumber peluru, kata dia, harus dilakukan uji balistik. Namun, berdasarkan hasil rontgen, proyektil yang cukup panjang terlihat di betis korban. Diduga peluru tersebut berasal dari senjata laras panjang. ‘’Harus dicek dulu isi proyektilnya. Kami juga masih memeriksa sejumlah saksi,’’ katanya.