Rabu 14 Jan 2015 18:10 WIB

Pengalihan Subsidi BBM Diusulkan Untuk Bahan Bakar Nabati

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penguji menguji bahan bakar nabati bioetanol yang dibuat dari bahan-bahan alternatif seperti klobot jagung, sekam padi, ilalang, tebu dan jerami.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Penguji menguji bahan bakar nabati bioetanol yang dibuat dari bahan-bahan alternatif seperti klobot jagung, sekam padi, ilalang, tebu dan jerami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Pemerintah diminta untuk mengalokasikan anggaran pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk sektor bahan bakar nabati (BBN). Selama ini pemerintah dinilai kurang memperhatikan sektor energi terbarukan.  

Anggota Dewan Energi Nasional, Andang Bachtiar, mengatakan anggaran pengalihan subsidi BBM semestinya dialihkan untuk sektor energi baru terbarukan (EBT). "Sebaiknya dialihkan ke BBN, EBT, tenaga surya solar cell, atau biothermal," kata Andang dalam konferensi pers, di kantor DEN, Jakarta, Rabu (14/1).

 

Menurutnya, subsidi yang diberikan pemerintah untuk EBT bisa dalam bentuk harga, seperti subsidi BBM. Karena saat ini harga energi terbarukan masih cukup mahal.

Di samping itu, subsidi bisa juga berbentuk proyek yang didanai oleh pemerintah. "Bisa saja, tapi masih ada beberapa studi yang harus dilakukan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement