REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin Al Kaidah di semenanjung Arab, Yaman mengaku memberi perintah menyerang majalah satir Charlie Hebdo di Prancis, Rabu (14/1). Serangan itu akhirnya menewaskan 12 orang termasuk staf editorial dan dua polisi.
Pemimpin Nasr al Ansi yang merupakan komandan tinggi Al Kaidah Yaman muncul dalam video 11 menit yang diunggah di YouTube. Ia mengatakan tragedi Charlie Hebdo adalah pembalasan untuk Nabi.
''Demi perangi Paris yang diberkahi, kami, organisasi Jihad AlKaidah di semenanjung Arab mengkleim tanggungjawab atas operasi sebagai balasan untuk Nabi,'' kata Al Ansi. Ia merupakan pemikir utama untuk Al Qaeda Arab Peninsula (AQAP).
AQAP sendiri dipimpin oleh Nasr al Wuhayshi yang merupakan orang kedua setelah pemimpin utama Alkaidah Ayman al Zawahri dalam hirarki jaringan Alkaidah global.
Al Ansi mengatakan Prancis dikuasai oleh partai setan. Ia memperingatkan akan ada tragedi dan teror selanjutnya. ''Alkaidah cabang Yaman menentukan target, menyiapkan rencana dan mendanai operasi,'' kata dia, dikutip Aljazirah.
''Kami melakukan ini dalam kepatuhan pada perintah Allah dan RasulNya,'' tambahnya. Masih belum jelas keaslian rekaman tersebut. Video memuat logo kelompok media Al Malahem Al Kaidah.
Pada Sabtu lalu, anggota senior AQAP Harith al Nadhari juga mengaku bertanggungjawab atas serangan. Ia berbicara melalui rekaman suara. Nadhari mengatakan serangan tersebut untuk mengajarkan batas dari kebebasan berekspresi.