REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Tim Sembilan, Komjen Pol (Purn) Oegroseno, meminta PSSI tidak bersikap resisten terhadap lembaganya. Ia mengajak agar pengurus PSSI berkenan duduk semeja guna memecahkan persoalan sepak bola Indonesia secara bersama-sama.
"Dalam tiap pertemuan dengan stakeholder sebelumnya, kami selalu menunggu respons positif PSSI," kata Oegro kepada Republika, Kamis (15/1).
Oegro meminta supaya PSSI tak perlu takut, tak perlu marah, ataupun tak merasa dihargai. Ia menegaskan, tim sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini bukanlah musuh yang menganggap PSSI tak mampu bekerja maksimal. Ia memastikan tim sembilan tak bersikap tendensius, menghakimi jika PSSI berkenan menerima ajakan berdiskusi bersama.
"Tim sembilan bukan investigator, bukan juga James Bond seperti di film-film," lanjutnya.
Meski demikian, sambung Oegro, tim sembilan tetap memegang prinsip penuh untuk menyelesaikan tugasnya memberi rekomendasi terbaik kepada negara untuk membenahi karut marut sepak bola. Meski tanpa PSSI, Oegro mengatakan, masih banyak pemangku kepentingan lain yang bisa memberi banyak informasi terkait persoalan sepak bola.
Seperti diketahui, pada pertemuan tim sembilan berikutnya yang direncanakan digelar pekan depan, Oegro cs akan menggelar public hearing dengan Bareskrim Mabes Polri. Pertemuan itu dilakukan guna menggelar paparan kepolisian terkait persoalan hukum yang mengarah ke pidana dalam penyelenggaraan pertandingan, misalnya, pengaturan skor, sepak bola gajah, dan tindak pidana suap sebelum dan sesudah pertandingan.