REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sejumlah pelajar Muslim di Perancis enggan ikut berpartisipasi dalam kampanye 'Je Suis Charlie' atau Saya Charlie yang tengah menggema di seantero Perancis bahkan dunia.
Seperti yang terjadi di sebuah SMA yang terletak di pinggiran Paris. Tiga pelajar Muslim di sekolah tersebut melancarkan protesnya dalam mengheningkan cipta yang digelar sekolahnya untuk memperingati serangan terhadap majalah satir tersebut pada Rabu (14/1).
Mereka kecewa karena menganggap tindakan Charlie Hebdo merupakan pelecehan bagi nabinya. Mereka tidak sendirian. Sebuah sekolah di Normandy, beberapa siswa Muslim berteriak "Allah Maha Besar!" dalam bahasa Arab selama momen yang sama.
Di sebuah sekolah menengah Paris, pelajar Muslim meminta dengan sopan kepada gurunya untuk tidak mengikuti momen mengheningkan cipta dan berkata, "Anda menuai apa yang Anda tabur."
Seorang pelajar, Hamid Abdelaali mengatakan dalam kesempatan yang berbeda, dia pada dasarnya mengecam serangan brutal yang dilakukan atas nama agamanya, namun ia juga merasa muak dengan apa yang dilakukan Charlie Hebdo terhadap Nabi Muhammad SAW.
"Saya tahu ada beberapa anak yang setuju dengan serangan itu, namun saya tidak," katanya seperti dilansir dalam SMH, Kamis (15/1).
Abdelaali menambahkan bahwa ia sangat membenci kekerasan yang melanda negara itu pekan lalu. Tapi ia juga mengeluhkan sikap diskriminasi pemerintah Perancis bagi warganya yang menganut ajaran Islam.