REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya F Henry Bambang Soelistyo berencana untuk menemui dua nelayan yang mengaku mendengar suara ledakan pesawat hari ini.
Pertemuan tersebut, untuk memperkuat dugaan yang ia miliki.
"Pak Rahmat sama Pak Pendi, bukan yang menemukan, yang menemukan kita. Informasi itu bukan menjadi yang utama, itu untuk memperkuat perhitungan saya," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Kamis (15/1) dinihari.
Soelistyo mengatakan, jika kesaksian dua nelayan tersebut sesuai, maka hal tersebut akan memperkuat dugaan yang ia miliki. Meski begitu, proses investigasi akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Karena perhitungan saya dengan kesaksian mereka terutama yang mendengar dentuman. Kalau yang melihat saya tidak terlalu percaya karena nelayan kan tidak terlalu bisa membedakan itu pesawat atau bukan," ujarnya.
Selain bertemu dua nelayan tersebut, Soelistyo juga berencana untuk bertemu dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar Pangkalan Bun. Kemudian ia akan bertemu dengan anggota Basarnas yang terlibat dalam operasi pencarian dan evakuasi Air Asia QZ8501.
"Tapi saya bukan memimpin langsung, saya memberi support kepada mereka sambil mengawasi teknisnya," kata Soelistyo.
Saat ini, Soelistyo telah berada di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Menggunakan Trigana Air, ia bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 09.00 WIB.