Kamis 15 Jan 2015 16:18 WIB

Kartun Baru Charlie Hebdo Picu Kemarahan di Timur Tengah

Redaksi Charlie Hebdo
Foto: VOA
Redaksi Charlie Hebdo

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Ulama Muslim di Timur Tengah yang mengecam serangan pekan lalu di Charlie Hebdo, Rabu, mengkritik mingguan satir Prancis itu atas penerbitan kartun baru yang menggambarkan Nabi Muhammad dalam edisi pertamanya setelah pembunuhan tersebut.

Di bagian depan edisi penyintas itu, yang dengan cepat terjual jutaan kopi di Prancis, majalah itu mencetak kartun dari Nabi Mohammad menangis sambil membawa tanda bertuliskan "Saya Charlie", di bawah judul "Semua diampuni ".

Sementara para pemimpin Muslim arus utama di seluruh dunia telah mengutuk keras serangan yang menewaskan 12 orang, banyak yang mengatakan keputusan untuk mencetak kartun baru Nabi Mohammad adalah provokasi yang akan menciptakan reaksi lebih lanjut.

"Kartun seperti itu membakar rasa kebencian dan kebencian di antara orang-orang dan penerbitan mereka menunjukkan penghinaan bagi perasaan umat Muslim," kata Imam Besar Yerusalem dan tanah Palestina, Mohammed Hussein, dalam sebuah pernyataan.

Harian independen Aljazair yang berbahasa Arab, Echorouk, menanggapi hal itu dengan halaman sampul kartunnya sendiri, yang menunjukkan seorang pria membawa tanda "Saya Charlie" di samping tangki militer yang menghancurkan tanda bertuliskan Palestina, Mali, Gaza, Irak dan Suriah.

Di atas judul itu terdapat tulisan berbunyi, "Kita semua Mohammad". Sementara Charlie Hebdo dikecam di banyak daerah di Timur Tengah, ada pengecualian di Turki, negara dengan tradisi kuat sekularisme di kawasan itu. Sebuah surat kabar oposisi di sana, Cumhuriyet, mencetak bagian khusus dari kutipan dari edisi Charlie Hebdo.

Surat kabar itu mencetak versi sampul Charlie Hebdo dengan ukuran kecil dan warna hitam putih di dua kolomnya, tetapi tidak menggunakan gambar itu di bagian khusus, setelah "banyak konsultasi", kata pemimpin redaksinya Utku Cakirozer di Twitter.

Polisi mengepung markas mereka di Istanbul atas kekhawatiran keamanan dan memeriksa truk-truk yang meninggalkan percetakan. Di kantor surat kabar Ankara, pengunjuk rasa menggantung spanduk di dinding di dekat kantor itu yang bertuliskan, "Provokasi Charlie berlanjut".

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement