REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejadian tragis jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 tidak berpengaruh besar terhadap bisnis penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Artinya, tragedi tersebut tidak menyurutkan jumlah penumpang maskapai pelat merah tersebut.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Arif Wibowo mengatakan, jumlah penumpang sedang menurun pada Januari lebih dikarenakan siklus.
"Akhir Januari atau Awal Februari akan kembali meningkat," kata dia optimis kepada Republika, Kamis (15/1) siang.
Menurut Arif, kondisi bisnis penerbangan maskapai merah putih itu lebih dipengaruhi masalah-masalah lain. Semisal, kondisi makro ekonomi, nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, dan harga avtur.
Dia menerangkan, adanya peristiwa nahas itu tidak membuat bisnis BUMN sektor penerbangan itu terganggu. Selain itu, kata Arif, masalah izin terbang bodong juga tidak ada masalah di Garuda. Pasalnya, tidak ada penerbangan maskapai senior Indonesia itu yang bermasalah.