Kamis 15 Jan 2015 16:52 WIB

Bisnis Penerbangan tak Akan Suram Pasca Jatuhnya Air Asia

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 tidak pula memengaruhi bisnis penerbangan. Pasalnya, pesawat masih dianggap moda transportasi teraman dan tercepat di dunia.

Pengamat Penerbangan Dudi Sudibjo berpendapat, perubahan yang terjadi adalah adanya perubahan batas bawah pesawat. "Kalau tidak ada itu tidak ada yang berubah," kata dia kepada Republika, Kamis (15/1) sore.

Pesawat Air Asia QZ8501 tujuan Singapura dari Surabaya hilang pada Ahad (28/12) lalu. Hingga kini, walaupun sejumlah penumpang dan bagian pesawat telah ditemukan, pencarian tetap diteruskan.

Menurut Dudi, peristiwa nahas itu tidak ada pengaruh signifikan terhadap bisnis maskapai. Paling tidak, tingkat keselamatan dan keamanan penerbangan harus terus ditingkatkan.

Dia menerangkan, kondisi makro ekonomi lebih berpengaruh terhadap bisnis penerbangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement