REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 tidak pula memengaruhi bisnis penerbangan. Pasalnya, pesawat masih dianggap moda transportasi teraman dan tercepat di dunia.
Pengamat Penerbangan Dudi Sudibjo berpendapat, perubahan yang terjadi adalah adanya perubahan batas bawah pesawat. "Kalau tidak ada itu tidak ada yang berubah," kata dia kepada Republika, Kamis (15/1) sore.
Pesawat Air Asia QZ8501 tujuan Singapura dari Surabaya hilang pada Ahad (28/12) lalu. Hingga kini, walaupun sejumlah penumpang dan bagian pesawat telah ditemukan, pencarian tetap diteruskan.
Menurut Dudi, peristiwa nahas itu tidak ada pengaruh signifikan terhadap bisnis maskapai. Paling tidak, tingkat keselamatan dan keamanan penerbangan harus terus ditingkatkan.
Dia menerangkan, kondisi makro ekonomi lebih berpengaruh terhadap bisnis penerbangan.