Kamis 15 Jan 2015 18:42 WIB

Pertemuan JK dengan Ical Dinginkan Konflik di Tubuh Golkar

Rep: C08/ Red: Bayu Hermawan
Yusril Ihza Mahendra memberikan pertimbangan hukum kepada Aburizal Aburizal Bakrie terkait konflik kepengurusan di Partai Golkar
Foto: twitter
Yusril Ihza Mahendra memberikan pertimbangan hukum kepada Aburizal Aburizal Bakrie terkait konflik kepengurusan di Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, melihat jalan islah antara dua kubu Golkar yang berseteru, terbuka lebar. Hal itu karena adanya pertemuan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan Ketua Umum hasil Munas Bali Aburizal Bakrie.

Sebab ia melihat, yang memegang peranan di dalam Golkar kubu Agung Laksono adalah JK sebagai kader Golkar yang duduk di pemerintahan saat ini.

"Setelah bersilaturahim seperti antara Ical dan JK, nyatanya seperti itu (islah akan terjadi). Sebab, yang memegang peran kan JK sebetulnya. Kalau JK dan kubunya Ical sudah bersepaham, dengan pertimbangan Golkar sebagai institusi, bukan pertimbangan lagi orang perorang," katanya kepada Republika Online, Kamis (15/1).

Siti melanjutkan, pertemuan tersebut turut melunakkan pokok persoalan yang selama ini seperti mengkristal yaitu mengenai keberadaan Partai Golkar di Koalisi Merah Putih. Yang mana, katanya saat ini kubu Agung sudah cair untuk menerima keberadaan Golkar di KMP.

Dengan sudah adanya kesepahaman di antara masing-masing pentolan dari kubu yang berseteru di Golkar, Siti menyebut akan mudah untuk melakukan merger kepengurusan. Kepengurusan yang baru nanti harus merepresentasikan kedua kubu, baik dari kubu hasil Munas Jakarta maupun dari kubu hasil Munas Bali.

Mengenai siapa yang memiliki peluang untuk menduduki kursi ketua umum, Siti melihat kemungkinan akan diisi oleh Ical. Sebab, dari pelaksanaan Munas Bali dan Munas Jakarta, ia melihat Munas yang lebih representative adalah Munas yang diselenggarakan di Bali oleh kubu Ical.

"Tidak tertutup kemungkinan menurut saya ARB masih akan menjadi ketua. Dengan bentuknya format baru yang akan menyatukan, dua kubu sehingga representasi dari masing-masing kubu bisa tersalurkan di formasi baru ini. Enggak mungkin Pak Agung ketua. Karena melihat dari dua munas, yang lebih representasi itu munas Denpasar," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement