REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu rumah tangga ternyata menjadi kelompok tertinggi yang menderita penderita penyakit mematikan human immunodeficiency virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia.
Direktur Eksekutif Pelopor Keluarga Berencana di Indonesia (PKBI) Inang Winarso mengatakan kelompok ibu rumah tangga dengan 6.539 kasus. Jumlah kasus itu merupakan angka kumulatif mulai tahun 1987 sampai dengan September 2014,” katanya di kantornya, di Jakarta, Kamis (15/1).
Kasus HIV/AIDS yang menyerang kelompok wiraswasta sebanyak 6.203 kasus, kelompok tenaga profesional/karyawan sebanyak 5.638 kasus. Sedangkan kelompok pekerja seks komersial (PSK) yang mengidap AIDS ternyata jumlahnya lebih sedikit yaitu 2.052 kasus.
Kemudian pengidap AIDS berdasarkan kelompok petani/peternak/nelayan yang notabene bepergian kesana kemari 'hanya' 2.324 kasus, buruh kasar 2.169 kasus, hingga narapidana sebanyak 359 kasus.
Yang menjadi pertanyaan, kata Inang, suami si ibu rumah tangga ini berhubungan intim dengan siapa kok sampai bisa tertular AIDS. Ia menyebutkan kemungkinan kalau si suami melakukan hubungan seks atau berzina dengan PSK.
“Karena banyak orang keras kepala juga. Kita harus meyakinkan orang bahwa penularan tidak hanya di lokalisasi, tetapi harus waspadai di rumah, kamar tidur,” ujarnya.
Dia menegaskan, untuk mengatasi penyakit yang obatnya belum ditemukan secara pasti ini merupakan tanggung jawab bersama. Pihaknya juga mendorong supaya masyarakat, terutama ibu rumah tangga segera melakukan tes HIV/AIDS sedini mungkin.
“Prinsipnya saya bangga tes HIV/AIDS supaya jika terkena sakit virus itu dapat segera diketahui. Semakin banyak diketahui maka semakin cepat diobati,” katanya.