Jumat 16 Jan 2015 08:15 WIB

Pesawat Casa Batal Bawa Dua Jenazah Air Asia ke Surabaya, Ada Apa?

Tim SAR membawa peti jenazah korban pesawat Airasia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Sabtu (3/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Tim SAR membawa peti jenazah korban pesawat Airasia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Sabtu (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU-- Pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI AL batal membawa dua mayat korban kecelakaan AirAsia QZ8501 ke Surabaya, karena kapal KP Sadewa yang mengevakuasi jenazah terlambat tiba di Pelabuhan Kotabaru.

Pilot pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut Letnan Satu Laut (P) Renggo di Kotabaru, Kamis, mengatakan rencana awal sekitar pukul 17.00 Wita terbang ke Surabaya membawa dua mayat dan barang-barang lainnya.

"Namun karena hingga saat ini kapal yang mengevakuasi mayat ke Pulau Maradapan, Pulau Sembilan, Kotabaru belum juga tiba di Pelabuhan Kotabaru. Maka kami terpaksa menunda penerbangan yang seyogyanya dilakukan Kamis petang, ditunda Jumat (16/1) pagi," katanya.

Perwira Seksi Administrasi dan Logistik Lanal Kotabaru Kapten Darsono menerangkan hingga Kamis sekitar pukul 17.00 Wita, kapal KP Sadewa belum bisa merapat ke Pulau Maradapan, Pulau Sembilan. Hal itu, katanya, akibat terjadi gelombang tinggi di perairan Pulau Maradapan dan sekitarnya.

"Kapal saat ini sudah tiba di perairan Maradapan, tetapi masih belum bisa merapat ke pulau, tidak menutup kemungkinan apabila gelombang teduh, kapal baru bisa merapat, dan tiba di Pelabuhan Kotabaru hingga dini hari," katanya.

Rescuer Pos SAR Kotabaru Muhammad Imam Nazarudin mengatakan untuk mengevakuasi dua mayat dan barang-barang yang diduga puing dan potongan kursi pesawat, tim menerjunkan dua kapal, yakni kapal KP Sadewa milik Mabes Polri dan Kapal Polisi 2003.

KP Sadewa yang membawa sekitar 40 personel dari tim gabungan tersebut, baru bisa diberangkatkan melanjutkan pelayaran ke Pulau Maradapan pada Kamis pukul 09.00 Wita, setelah kandas menabrak gosong di perairan Batulicin pada Rabu (14/1) dini hari.

Menurut informasi kedua kapal yang akan melakukan evakuasi tersebut, dihadang gelombang tinggi mencapai 2-3 meter. Pesawat Casa saat ini diparkir di hanggar Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen, Kotabaru, sedangkan awak pesawat atau pilot dan copilot serta tim asal Surabaya untuk sementara waktu beristirahat di Markas Pos Badan SAR Nasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement