Kamis 15 Jan 2015 22:04 WIB

Akhirnya, Pasien Rumah Sakit Syifa Gaza tak Lagi Kelaparan

Dapur Rumah Sakit Syifa, Gaza
Foto: Abdillah Onim
Dapur Rumah Sakit Syifa, Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Aktivitas dapur di Rumah Sakit Syifa, Gaza akhirnya kembali berjalan. Sebelumnya, dapur rumah sakit tersebut terancam tidak bekerja lantaran bantuan yang diberikan tidak kunjung datang.

"Saya sedang berada di dapur Umum rs syifa Gaza City, tadi pagi dapur off tidak ada aktifitas memasak untuk makanan bagi para pasien, dan beberapa menit lalu dtg LSM Lokal Gaza merealisasikan dan mengaktifkan dapur ini bisa berasap kembali atas donasi dari rakyat Indonesia melalui Hilal Ahmar Society Indonesia bekerja sama dengan LSM lokal Gaza Yayasan Salam," ungkap relawan Indonesia di Gaza, Abdillah Onim, Kamis (15/1).

Onim mengungkap dalam 1 jam kemudian para pasien sudah bisa mendapat makanan. Distribusi makanan untuk pasien di Rs syifa oleh Hilal Ahmar society Indonesia kerja sama dengan NGO lokal Yayasan Salam  akan berlangsung hingga 13 hari kedepan. "Kami tidak tahu dan bingung setelah 13 hari ke depan siapa lagi yangg dapat menanggung makanan untuk para pasien," kata Onim menirukan ucapan penanggungjawab RS Syifa.

Sebelumnya, relawan Indonesia di Gaza, Abdiilah Onim melaporkan, mulai besok, Rabu (7/1) tidak ada lagi makanan untuk para pasien di Rumah Sakit Khusus Syifa, Gaza City. Belum ada lembaga kemanusiaan (NGO) asing maupun lokal yang akan memberikan bantuan atau mengambilalih pemberian bantuan.

"NGO asing yang terakhir memberikan bantuan berasal dari Indonesia, Rodja Tv dan Rodja Radio. Mereka telah memberikan bantuan selama 20 hari kemarin," kata Onim, dalam pesan singkat yang diterima ROL, Selasa (6/1).

 

"Semoga ada NGO asing khususnya asal Indonesia yang mau melanjutkan bantuan," kata Onim menirukan ucapan salah seorang direktur di Kementerian Kesehatan, Abo Ahmad.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement