REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Lebih dari 100 orang hilang dalam insiden kebakaran kapal New Yerusalem di sungai Republik Afrika Tengah pada Senin (12/1). Hingga saat ini baru satu orang korban yang berhasil ditemukan.
"Seorang anak selamat dan telah dibawa kembali oleh ibunya ke Bangui," kata seorang pejabat Angkatan Laut setempat seperti dikutip AFP.
Kapal ini menyusuri sungai Oubangui dari ibukota Bangui. Saat berangkat, kapal membawa sedikitnya 80 penumpang. "Jumlah penumpang mungkin lebih banyak, karena diambil di tengah perjalanan," kata petugas tersebut.
Kapal baru menempuh perjalanan 120 kilometer saat mesinnya meledak dan terbakar di dekat desa Modale. Seketika api mulai menjalar dengan cepat ke badan kapal. Penumpang yang ketakutan diatas kapal mulai melompat ke dalam air.
Menurutnya petugas itu, sangat sulit untuk mencari tubuh yang telah meninggal karena tidak ada tim penyelamat. Walikota Distrik Pelabuhan Bangui, Joseph Tagbale mengatakan sulit memastikan berapa nyawa yang telah hilang.
"Kami meminta pihak berwenang untuk mencari apakah ada yang selamat dalam insiden ini," kata dia.
Dipekirakan Penyebab kapal terbakar adalah kelebihan muatan dan perawatan yang buruk. Peraturan keselamatan juga jarang dipatuhi di salah satu negara miskin.