Jumat 16 Jan 2015 05:27 WIB

Waspadai Serangan Anjing Pemburu di Kandang Komunal

Rep: bowo pribadi/ Red: Ilham
Para turis disarankan untuk tak mendekati anjing liar di Pulau Fraser.
Foto: AAP
Para turis disarankan untuk tak mendekati anjing liar di Pulau Fraser.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Meski serangan terhadap ternak kambing tidak terjadi dalam dua hari terakhir, warga Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat tetap was-was. Apalagi setelah mereka mendengar kabar, serangan yang diduga dilakukan anjing pemburu liar itu telah meluas hingga ke kawasan pemukiman di Desa Kalisidi.

Kedatangan kawanan anjing pemburu yang telah mematikan 31 ekor ternak kambing itu  sangat sulit diprediksi. Mereka datang seperti menghilang dari tempat yang tak terlihat.

 

“Warga kami mencemaskan serangan ini juga terjadi pada kandang komunal milik warga,” kata Kepala Desa Kalisidi, Dimas Prayitno Putra, Kamis (15/1).

 

Peternakan warga di wilayah Desa Kalisidi telah menerapkan kandang-kandang komunal berdasarkan kelompok tani. Jika serangan anjing pemburu liar ini sampai menyasar kandang komunal, maka kerugian yang diakibatkan akan semakin besar. Guna mengantisipasi hal ini, pihak Pemerintah Desa telah berkoordinasi dengan Koramil Ungaran Barat dan anggota Brimob yang diperbantukan di kawasan perkebunan.

 

Unsur TNI dan Polri itu siap dilibatkan untuk membantu mengantisipasi serangan lanjutan terhadap ternak warga desa. Baik dalam fungsi pengawasan maupun pengoordinasi elemen masyarakat dalam menangkap kawanan anjing pemburu liar tersebut. “Kepada warga, juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak menggembalakan ternak mereka di luar kandang,” kata Dimas.

 

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Semarang, Agus Purwoko Jati mengakui pihaknya telah melakukan investigasi di lapangan. Berdasarkan temuan di lokasi, dapat disimpulkan penyerang ternak kambing di Desa Kalisidi merupakan binatang buas yang sudah terlatih.

 

Alasannya, karena kebanyakan ternak kambing yang diserang tidak dimangsa. Namun hanya mendapatkan serangan yang mematikan berupa gigitan di leher. Dari analisa ini kuat dugaan binatang penyerang tersebut merupakan jenis anjing. “Di beberapa kawasan di sekitar hutan, anjing jamak dimanfaatkan untuk berburu,” ujarnya.

Dugaan tentang anjing pemburu dikuatkan oleh mandor perkebunan PT Cengkeh Zanzibar, Andi Tajudin. Sebelum ada penyerangan terhadap ternak kambing, petugas pengawas kebun ini mengaku sempat bertemu dengan beberapa sekelompok anjing. “Secara umum, (mereka) tidak takut dan tampak jinak seperti anjing piaraan lainnya. Namun memiliki naluri membunuh karena sudah dilatih untuk berburu,” katanya.

 

Dia menilai anjing itu juga sangat sulit dijebak karena bukan pemangsa seperti halnya singa atau harimau. “Satu- satunya cara, dipancing dengan sesama anjing pemburu. Ini untuk menarik mereka ke rombongan anjing pemburu,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement