REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun memprakirakan hujan ringan mengguyur area badan pesawat Air Asia QZ8501 di perairan selatan Teluk Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Jumat, menyebutkan hujan dengan intensitas ringan masih mengguyur lokasi di mana badan pesawat ditemukan.
Intensitas hujan pada Jumat itu, lebih ringan dibandingkan dengan saat Kamis (15/1).
Kondisi itu, menurut dia, relatif dapat dioptimalkan oleh tim SAR di lapangan pada pagi hari. Namun, diperkirakan peluang hujan masih terjadi hingga siang. Lukman mengatakan pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) juga cukup potensial sehingga tim evakuasi harus tetap berhati-hati dan mengantisipasi perkembangan kondisi agar mereka dapat mengoptimalkan kegiatan pada Jumat.
Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan ketinggian gelombang laut maksimum antara 1,5-3 meter, atau lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pada Kamis (15/1). Ketinggian gelombang laut cenderung mengalami peningkatan selama dua hari ke depan.
Kondisi arus permukaan laut dari barat-barat laut dengan kecepatan 15-50 centimeter per detik, sedangkan kondisi angin permukaan dari arah barat-barat laut dengan kecepatan 10-20 knots.
Direktur Operasional Basarnas S.B. Supriyadi mengatakan cuaca di lokasi penemuan badan pesawat Air Asia pada Jumat cukup kondusif. Oleh karena itu, katanya, tim SAR gabungan melakukan penyelaman sejak pagi.
"Cuaca pagi ini lebih baik, kalau kemarin (15/1), sepanjang hari gelap, hujan. Jadi kemarin belum dapat hasil dari penyelaman," ujar Supriyadi.