REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kalangan pemilik usaha dan pemilik rumah di pusat Kota Sydney, Australia, melaporkan semakin banyaknya tikus berkeliaran. Namun kalangan pakar biologi belum bisa memastikan apakah terjadi lonjakan jumlah tikus di kota itu.
Warga melaporkan penampakan tikus mulai dari kawasan Bondi Junction hingga ke Lilyfield. Namun pakar biologi Sydney University Peter Banks mengatakan terlalu dini untuk menyimpulakn terjadi peningkatan populasi tikus di Sydney. "Tikus merupakan hewan yang pintar bersembunyi," katanya baru-baru ini.
Prof Banks menyebutkan, tikus hitamm dan abu-abu yang endemik di Australia, tidak berkembang biak dengan cara yang memungkinkan terjadinya lonjakan populasi secara besar-besaran. "Orang makin sering melihat tikus sekarang, karena hal itu merupakan hasil perkembangbiakan yang terjadi di musim bunga yang lalu,' jelas Prof Banks.
Ia menduga, tikus yang banyak terlihat belakangan adalah tikus-tikus muda yang sibuk mencari makanan. Tikus biasanya bersarang di lokasi yang menyediakan makanan dan bisa terlindungi dari pemangsa. "Yang nomor satu bagi mereka adalan akses kepada makanan,' jelas Prof Banks.
"Jika banyak makanan berserakan di rumah, maka tikus ada berada di sana saat anda sedang tidur,' tambahnya.
"Jika mereka bisa bersarang, dan ada tikus lainnya yang menjadi teman bermain, maka secara tidak sadar anda sedang membuat lingkungan yang nyaman bagi tikus," katanya.
Sejauh ini diketahui tikus memiliki bakteri penyakit yang berbahaya bagi manusia, termasuk Streptococcus pneumoniae, liposclerosis and salmonella. "Kencing tikus bisa menyebarkan bakteri-bakteri ini," jelas Prof Banks.
Karena itu, Prof Banks menyarankan agar orang tidak membiarkan makanan berserakan di rumah serta tidak membiarkan tempat sampah terbuka.