REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang kartunis Palestina, Ramzy Taweel, menyampaikan belasungkawanya terhadap apa yang terjadi pada Majalah Charlie Hebdo yang diserang pada Rabu (7/1).
"Hati saya bersama keluarga korban, dan apa yang terjadi sangat mengerikan, untuk Perancis, bagi orang-orang, dan untuk kartunis," kata Taweel.
Meski demikian, pria berusia 36 tahun itu juga menolak dengan keras aksi penggambaran Nabi Muhammad SAW yang telah berulangkali dilakukan Charlie Hebdo.
"Secara pribadi, sebagai kartunis dan seorang Muslim, saya menolak kartun yang menghina Nabi. Tapi Anda harus bereaksi baik, memerangi ide dengan ide, kartun dengan kartun, tidak melalui pembunuhan," ujarnya, dilansir dari AFP, Jumat (16/1).
Hal ini senada dengan pernyataan mufti Yerusalem yang mengutuk penggambaran terbaru kartun Nabi Muhammad SAW oleh Charlie Hebdo. Mufti Yerusalem meminta umat Islam tetap tenang dan tidak terpancing provokasi yang dilakukan Charlie Hebdo.
Kata Taweel, kebebasan berbicara yang didengungkan barat seakan luntur jika berbicara tentang apa yang terjadi di negaranya. "Di Palestina kami meminta kebebasan, untuk memperbaiki situasi warga Palestina di bawah pendudukan Israel," tegasnya.