Oleh: Abdillah Onim, Relawan Indonesia di Gaza
REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Sahabat. .Insya Allah pagi ini saya dari Gaza City bertolak menuju wilayah Deirbalah, Gaza tengah untuk membagikan bahan makanan dan selimut hangat bagi anak yatim, keluarga fakir dan para janda. Hingga kini kondisi Gaza masih mengalami krisis kemanusiaan usai agresi israel ke wilayah Gaza pada akhir tahun 2014.
Perang yang berlangsung selama 51 hari telah menewaskan lebih 2.137 org warga Gaza, melukai lebih dari 11.000 orang, roket dan bom israel pun telah merata tanah rumah warga lebih dari 5000 unit(1 diantara nya rumah penulis plus daarul qur'an indonesia cabang Gaza ), dan lebih dari 70 unit masjid rata dengan tanah.
Kini, wilayah Gaza dilanda cuaca yang sangat ekstrim dibawah 5 derajat celcius, pintu perlintasan Rafah(pintu perlintasan Gaza - Mesir ) terutup rapat sedangkan warga asing/ngo asing masih belum diijinkan masuk Gaza bahkan bantuan kemanusiaan pun tidak diperbolehkan masuk Gaza (ya Inilah blokade israel terhadap Gaza), yang boleh masuk Gaza hanyalah dagangan dari Israel mereka berdagang di Gaza dibawa blokade mereka.
Saya dkk, baru saja bagikan bantuan door to door ke warga Gaza di Gaza tengah. Ya Allah, saat saya masuk ke salah satu rumah warga Gaza tidak bisa melihat rumah bocor tanpa lantai tanpa wc.
Ya Allah., beliau bilang butuh seng untuk tutup rumah beliau. Saya bilang insya Allah saya kabari ke kawan-kawan yang memiliki kelebihan rezeki.