Ahad 18 Jan 2015 11:30 WIB

Calon Menteri Pertanian Afghanistan Buronan Interpol

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Foto: huffingtonpost.com
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Calon menteri pertanian dalam kabinet baru Presiden Ashraf Ghani masuk dalam daftar buruan Interpol. Ia diduga terlibat dalam penggelapan pajak di Estonia.

Situs Interpol memuat nama Mohammad Yaqub Haidari dalam daftar pencarian mereka. Ia dituduh melakukan penggelapan pajak besar-besaran dan penipuan pada 2003.

Juru bicara Ghani, Nazifullah Salarzai, mengatakan pada Sabtu (17/1) bahwa kantor kepresidenan tak mengetahui masalah yang membelit Haidari saat pencalonannya. Sebab, meski Haidari telah masuk dalam daftar dan dicari selama bertahun-tahun, hal ini tak diketahui atau dilaporkan ke Afghanistan.

Ghani yang menggantikan Hamid Karzai, telah bersumpah akan membasmi korupsi di negaranya. Ia mengatakan akan memilih menteri-menteri dalam kabinetnya berdasarkan kualifikasi mereka, bukan hubungan dengannya. Nominasi kabinet Ghani rencananya akan diumumkan pada Senin (19/1), setelah lebih dari tiga bulan dinantikan.

Sementara Haidari mengakui ia memang masuk dalam daftar buruan Interpol. Namun Haidari menyangkal dan menegaskan ia tidak bersalah. "Saya menjadi sasaran konspirasi politik. Ketika Anda memasuki dunia bisnis dan politik inilah yang akan terjadi," katanya pada Reuters.

Ia menambahkan, penggelapan pajak bukan dilakukannya, tapi oleh orang yang membeli perusahaan darinya dan melakukan bisnis di Estonia.

Jaringan Analis Afghanistan menggambarkan Haidari sebagai sosok pengusaha. Ia pernah menjalankan perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor-impor pertanian di Eropa Timur dan Rusia. Perusahaan Haidari saat ini fokus pada konstruksi dan teknologi informasi serta produk pertanian.n Gita Amanda

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement