REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Tim Disaster Victim Identification (DVI) hari ini gagal mengidentifikasi jenazah korban Air Asia QZ 8501.
Kepala Subag Humas Polda Jawa Timur Awi Setiyono mengatakan proses rekonsialiasi tim ahli hari ini sangat alot. Sehingga tim DVI belum dapat merilis jenazah yang teridentifikasi.
"Hari ini rapat rekonsiliasi tim DVI sangat alot, walaupun sudah satu jenazah yang sudah teridentifikasi dari data sekunder tapi tim belum berani merilis," kata Awi dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Ahad (18/1).
Awi mengatakan satu jenazah tersebut teridentifikasi dari kaos yang dikenakan korban. Kaos tersebut cocok dengan gambar dalam CCTV di Bandara Juanda. Namun karena tim DVI belum mendapatkan data primer identitas jenazah tersebut belum dapat dirilis.
Korban memiliki gigi palsu. Tim DVI saat ini tengah mencari sidik gigi palsu tersebut. Sehingga, Awi menambahkan, ada tim yang sedang melacak dokter atau tukang gigi yang mengganti gigi korban. Sidik gigi dari dokter akan menjadi data ante mortem dan dicocokan dengan data post-mortem tim DVI.
"Syukur-syukur kami bisa mendapatkan foto panorama yang berupa ronsen gigi," kata Awi.
Awi mengatakan kesulitan identifikasi pada hari ke-22 ini karena beberapa DNA harus dicocokan berkali-kali. Selain itu data ante-mortem pun tidak semuanya dapat digunakan.