REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL-- Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, pada Jumat (16/1), menuduh Israel sebagai teroris. Ia juga mengatakan, provokasi yang dilakukan Israel selama ini seperti pemboman di Gaza berkontribusi pada tumbuhnya radikalisasi di dunia Islam.
Dalam sebuah wawancaranya dengan Reuters, Davutoglu mengatakan perdamaian di Timur Tengah dan pemberantasan kelompok-kelompok ekstremis hampir mustahil tanpa pembentukan negara Palestina.
"(Netanyahu) bunuh diri, pasukannya membunuh anak-anak di taman bermain. Mereka membunuh warga negara kita dan warga negara Amerika di perairan internasional. Ini adalah terorisme," ujar Davutoglu mengacu pada serangan Israel ke kapal Turki yang mencoba mematahkan blokade Israel di Jalur Gaza pada 2010.
"Tak ada yang berdebat mengenai agresi Israel di masjid al-Aqsa Yerusalem. Provokasi ini membuat frustrasi di dunia Muslim dan jadi salah satu alasan mengapa tren radikal muncul," tambahnya.
Menurutnya jika ingin membangun perdamaian dan ketertiban di Timur Tengah, serta menghapus semua kekuatan ekstremis maka masalah Palestina harus diselesaikan.
Davutoglu bahkan membandingkan Netanyahu dengan militan yang membunuh 17 orang di Prancis. Ia mengatakan, keduanya melakukan kejahatan pada kemanusiaan.