REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agresi Israel Juli dan Agustus lalu yang berlangsung selama 51 hari, menewaskan 2.163 warga Gaza dan melukai lebih dari 11.000 orang. Serangan tersebut meratakan lebih dari 5000 rumah warga Gaza akibat hantaman roket Israel.
Masjid, tempat ibadah bagi umat Islam pun ikut menjadi korban kebiadaban militer Israel. Tak kurang dari 70 masjid rata dengan tanah diterjang roket Israel, dan lebih dari 150 unit lainnya rusak parah.
Hingga kini, kondisi masjid yang porak-poranda belum dibangun kembali. Padahal masjid bagi warga Muslim Gaza memiliki peran yang sangat penting. Selain sebagai tempat melaksanakan shalat, masjid juga menjadi tempat anak-anak Gaza belajar dan menghafal Al-Qur’an.
Atas dasar itu, Daarul Qur’an berinisiatif membangun kembali satu dari sekian masjid yang runtuh di Gaza, Palestina. Masjid ini dibangun tidak jauh dari reruntuhan puing-puing masjid Zam-Zam yang berada di Jabalia, Gaza Utara.
Masjid Zam-Zam merupakan masjid tua yang dibangun sejak ratusan tahun lalu. Masjid bantuan masyarakat Muslim Indonesia ini pun juga diberi nama masjid Zam-Zam. Masjid ini rampung pembangunannya dan sudah diresmikan Jumat, 26 Desember 2014.
“Alhamdulillah, berkat donasi dan bantuan dari masyarakat Muslim Indonesia yang disalurkan melalui Daarul Qur’an. Kami berhasil membangun kembali masjid di Gaza, Palestina,” ujar Direktur Eksekutif Daarul Qur’an Tarmizi Asshidiq.
“Insya Allah masjid ini akan digunakan oleh masyarakat Gaza untuk melakukan shalat berjamaah dan juga sejumlah kegiatan lainnya seperti menghafal Al-Qur’an,” tambah Tarmizi.
Tarmizi menambahkan meski ada kesulitan mendapatkan material bangunan terutama pasbaserangan Israel, pembangunan masjid dengan luas 300 meter persegi ini berjalan lancar. Masjid Zam-zam ini juga dilengkapi alat pengeras suara, Alqur'an, toilet dan tempat Wudhu,
Abdillah Onim, koordinator Daarul Qur’an di Gaza melaporkan pembangunan masjid ini mendapatkan sambutan yang hangat dari warga sekitar. Bahkan, sehari pascaperesmian masjid tersebut penuh dengan jamaah shalat terutama pada waktu shalat Subuh.
“Terima kasih kami ucapkan kepada masyarakat Muslim Indonesia yang tidak pernah lelah dalam membantu masyarakat Muslim di Gaza. Semoga apa yang telah diberikan menambah keberkahan,” ujar Syeikh Sulaiman, imam Masjid Zam-Zam.