Senin 19 Jan 2015 07:01 WIB

Ambisi Everton Hentikan Tujuh Laga tanpa Kemenangan

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Didi Purwadi
Everton
Foto: AP
Everton

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Tujuh laga terakhir dilalui Everton tanpa sekalipun memetik kemenangan.  Terbaru, the Toffees hanya bermain imbang 1-1 kala menjamu Manchester City dalam lanjutan Liga Primer 2014/2015 di Goodison Park, Sabtu (10/1).  Sempat tertinggal akibat gol gelandang City Fenandinho pada menit 74, Everton membalas empat menit berselang via Steven Naismith.

Sepakan kemudian, di tempat yang sama, the Toffees akan berhadapan dengan West Bromwich Albion, Selasa (20/1) dini hari WIB.  Menjelang laga, manajer Everton Roberto Martinez, dihadapkan pada satu pertanyaan krusial oleh pewarta dalam keterangan pers, akhir pekan lalu.  Seiring rentetan tujuh pertandingan tanpa kemenangan, apakah Martinez akan mengubah pendekatan bermain tim yang telah dikedepankan selama 18 bulan terakhir?

Semisal, menerapkan pendekatan sepak bola direct (langsung) di banding pola permainan kaki ke kaki?.  "Tidak akan pernah," ujar Martinez dilansir Liverpool Echo, Ahad (18/10).  Menurut Martinez, mengubah filosofi permainan bukan solusi instan dari masalah yang mendera tim.  Mengubah pendekatan bermain, kata mantan pelatih Swansea City, hanya akan berujung sia-sia.

"Terpenting sekarang adalah memastikan bahwa para pemain kembali menikmati permainan.  Saya merasa, untuk sementara, teramat sulit menemukan cara memenangkan pertandingan," ujar Martinez.  Lebih lanjut, Martinez menyebut hal yang krusial saat ini adalah mengambil hikmah dari penampilan dalam beberapa laga terakhir.  "Dan kembali menjadi sebuah unit yang solid dan itu yang saya rasakan sekarang.  Kami lebih dewasa di banding awal musim," kata pria berkebangsaan Spanyol ini.

Dalam pertandingan nanti, Martinez berharap kiprah apik playmaker masa depan Inggris Ross Barkley, kembali muncul.  Selepas menjadi bintang kemenangan Everton ketika mengalahkan QPR 3-1 di Goodison Park, 15 Desember 2014, sinar Barkley seolah tenggelam.  Laman WhoScored bahkan mencatat, rata-rata nilai pemain berusia 21 tahun hanya berada di level 5,80 sampai 6,96.  

Terakhir, ketika menghadapi the Citizens, ponten Barkley hanya 6,31.  Martinez menilai, pemain orbitannya itu menderita lantaran tidak menikmati permainan, sebagaimana penggawa-penggawa the Toffees yang lain.  "Ketika Ross dalam kondisi terbaik, dia akan bermain dengan senyum ceria di wajah.  Dan dia akan memiliki cara alamiah untuk menunjukkan talentanya," kata Martinez.

Di sisi lain, WBA di bawah asuhan Tony Pulis, seolah lahir kembali.  Seusai menang telak tujuh gol tanpa balas atas Gateshead pada babak ketiga Piala FA awal Januari lalu, Hull City sukses dikalahkan 1-0 di the Hawthorns, pekan silam.  Bertandang ke kota pelabuhan Liverpool, Pulis bertekad meneruskan catatan 100 persen nirkekalahan.

Raihan tripoin juga teramat penting demi menjauhkan tim dari zona degradasi.  Kini, the Baggies bertengger di urutan ke 15 klasemen sementara dengan raihan 21 poin, unggul dua angka dari Hull yang berada di peringkat ke 18 alias batas atas zona merah.  "Kami harus meraih poin untuk mempertahankan tim di Liga Primer.  Saya pikir ini akan sulit karena tim-tim di bawah juga berpikir demikian," ujar Pulis dilansir Express and Star, Ahad (18/1).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement