REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Pasukan Ukraina mengambil alih kembali hampir semua bagian bandara Donetsk di Ukraina, Ahad (18/1). Bandara diambil alih dari separatis dalam pertempuran selama seminggu terakhir.
Pertempuran dilakukan hingga dekat kota industri Donetsk yang merupakan pusat pemberontak pro-Rusia. Sementara serangan terus diintensifkan di Donbass.
Juru Bicara Militer Andriy Lysenko mengatakan operasi militer telah dilakukan di bandara untuk status quo sebelumnya. Menurutnya hal itu tidak melanggar 12 poin rencana kesepakatan damai.
"Kami berhasil membersihkan sepenuhnya teritorial di bandara," katanya, dikutip Reuters. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan hal yang dilakukan pasukan ukraina itu adalah ekskalasi yang tidak mendukung upaya damai.
Dia kemudian mengatakan bahwa Presiden Petro Poroshenko telah menolak rencana damai dengan mengirim surat pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Surat dikirim pada Kamis sebelum operasi.
Sementara juru bicara Poroshenko tidak berkomentar terkait surat. "Dalam beberapa hari terakhir, Rusia secara konsisten mengupayakan untuk mengatur konflik," kata Peskov, dikutip ITAR TASS.
Salah satunya, tambah Peskov adalah rencana Putin untuk membuat langkah konkret kedua belah pihak menahan artileri berat. Ia juga berusaha mempercepat penghapusan senjata berat di kedua pihak.