Senin 19 Jan 2015 09:43 WIB

Demo Menentang Charlie Hebdo Terus Terjadi di Pakistan

Rep: c84/ Red: Esthi Maharani
Pendiri Lashkar e Taiba, Hafiz Saeed serukan boikot produk Prancis menyikapi Charlie Hebdo.
Foto: ABC
Pendiri Lashkar e Taiba, Hafiz Saeed serukan boikot produk Prancis menyikapi Charlie Hebdo.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Protes menentang Charlie Hebdo terus bergema di Pakistan. Ribuan orang berkumpul hampir di seluruh kota besar seperti Lahore, Karachi, Islamabad, Quetta, Peshawar, Multan dan kota-kota lainnya pada Ahad (18/1) kemarin. Mereka memprotes edisi terbaru yang kembali diterbitkan majalah satir tersebut.

Para demonstran dari berbagai kalangan bersatu meneriakan slogan-slogan anti-Charlie Hebdo. Tak hanya memprotes, para demonstran juga menumpahkan kekesalannya dengan membakar bendera Perancis.

Lebih dari dua ribu orang berbaris di Kota Karachi, di mana partai Jamaat-e-Islami mengadakan unjuk rasa di makam Mohammad Ali Jinnah, pendiri bangsa. Sebuah delegasi pendeta Kristen juga ikut ambil bagian untuk menunjukkan solidaritasnya.

Di tempat lain di Karachi, puluhan anggota partai Pakistan Tehreek-e-Insaf yang didirikan oleh Imran Khan mengunjungi kediaman Konsulat Perancis untuk menyerahkan tuntannya melarang majalah tersebut yang dianggap menyebarkan kebencian di dunia.

Di Lahore sekitar enam ribu orang menghadiri unjuk rasa yang meminta negaranya segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Perancis.

Di kota barat daya Quetta, pengunjuk rasa menginjak-injak bendera Perancis sebelum membakarnya, bersama dengan gambar dan patung dari Presiden Prancis, Francois Hollande.

Di kota Multan, pengunjuk rasa berteriak "Kami Bukan Charlie, Kami Kouachi," seperti diberitakan Arab News, Senin (19/1).

Pada Jumat (16/1) setidaknya tiga orang terluka, termasuk seorang fotografer AFP dalam bentrokan demonstran dengan polisi di di luar konsulat Perancis di Karachi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement