Senin 19 Jan 2015 10:18 WIB

PM Swedia : 'Sudah Waktunya Akui Palestina Sebagai Negara Merdeka'

Rep: c84/ Red: Damanhuri Zuhri
Perdana Menteri Swedia, Stefan Loefven.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Swedia, Stefan Loefven.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Perdana Menteri Swedia, Stefan Löfven, menegaskan negaranya akan memberikan dukungan penuh untuk mengakui Palestina meskipun terus dikritik oleh Israel dan para pemimpin oposisi di negerinya.

Menurut Lofven, dukungan kepada Palestina dikarenakan apa yang dilakukan Israel telah melewati batas. "Saya ingin menjelaskan tentang hal ini. Sudah waktunya untuk mengambil langkah itu," kata Löfven, dilansir theLocal, Ahad (18/1).

Meski begitu, ia menegaskan dukungannya kepada Palestina tidak berarti mereka melawan Israel. "Kita mendukung solusi dua-negara di mana Israel dapat hidup dalam damai, dan Palestina memiliki negara mereka sendiri dan hidup dengan damai," sambungnya.

Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom pekan lalu membatalkan rencana kunjungan ke Israel setelah pemerintah Israel, baik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atau Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman menolak kedatangannya.

Löfven berharap hubungan Swedia dengan Israel masih dapat diperbaiki. "Kami adalah teman dari Israel. Ada banyak yang kita dapat bekerja bersama-sama."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement