Senin 19 Jan 2015 14:02 WIB

Pemberhentian Sutarman Pengaruhi Legitimasi Polri

Anggota DPR Fraksi Golkar, Aziz Syamsuddin.
Foto: Republika
Anggota DPR Fraksi Golkar, Aziz Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin menyatakan pemberhentian Jenderal Pol Sutarman sebagai Kepala Polri dinilai tidak sesuai dengan pasal yang berlaku.

"Saya tidak bilang melanggar, tapi menurut hemat saya pemberhentian itu akan mempengaruhi legitimasi Polri," kata Aziz Syamsuddin di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (19/1).

Menurutnya, sesuai dengan Undang-undang no 2 tahun 2002 pasal 11 ayat 1 hingga 5, pemberhentian seorang Kapolri secara otomatis akan mengangkat lagi Kapolri baru.

"Harusnya setelah diberhentikan itu, yang diangkat juga Kapolri bukan PLT (Pelaksana Tugas)," ujarnya.

Dalam kasus ini, Jenderal Pol Sutarman diberhentikan sebagai Kapolri, namun kemudian Wakapolri Komjen Badrodin Haiti diangkat sebagai PLT, bukan penggantinya.

"Hal ini tidak bisa dibiarkan, karena PLT tidak bisa memutuskan kebijakan yang bersifat startegis," tutur Aziz.

Dengan adanya PLT, akan terjadi banyak ketimpangan keputusan, karena kinerjanya terbatas, tidak sekuat jabatan Kapolri yang mempunyai kekuasaan memutuskan kebijakan strategis.

"Permasalahan ini harus diselesaikan secepatnya, agar tidak terlalu mempengaruhi kinerja kepolisian," tambah Aziz.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement