REPUBLIKA.CO.ID, PATNA -- Kepolisian India telah menangkap 14 orang setelah bentrokan antara umat Hindu dan Muslim di sebuah desa di negara bagian Bihar, India.
Tiga Muslim dilaporkan dibakar saat masyarakat Hindu menyerang pemukiman umat muslim. Para penyerang juga membakar puluhan rumah di pemukiman tersebut.
Bentrokan dilaporkan dipicu oleh hubungan asmara antar dua remaja yang berbeda keyakinan. Kejadian bermula saat pemuda Hindu yang berusia 19 tahun dari Bahilwara Mali Tola, sebuah desa di distrik Muzaffarpur, hilang pada (9/1) lalu.
Pemuda yang diketahui bernama Bhartendu Sahni ditemukan tewas di dekat rumah keluarga kekasihnya yang beragama Islam di Azizpur, desa tetangga si pemuda. Kerabat Sahni mengatakan korban telah diculik oleh keluarga gadis itu.
Sementara itu seorang saksi mata mengatakan para penyerang datang dan membabi buta menyerang desanya.
"Para penyerang mengamuk dan membakar puluhan rumah warga dan merusak sekitar 15 kendaraan," ujar seorang warga desa, kepada Hindustan Times.
Polisi langsung mengirim pasukannya ke wilayah tersebut untuk mengendalikan massa. Seorang pejabat polisi senior Ranjeet Kumar Mishra berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Tidak akan ada yang lolos jika memang terbukti bersalah. Kami memverifikasi fakta dan orang-orang yang bertanggung jawab akan diidentifikasi setelah meninjau rekaman video dari insiden itu," ujar Ranjeet Kumar Mishra.
Ia menambahkan tengah bekerja keras untuk terus mengamankan lokasi dan meminta kepada kedua belah pihak untuk menahan diri.
Menteri Kepala, Jitan Ram Manjhi, telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut. Ia menyatakan akan memberikan kompensasi sebesar 500 ribu rupee atau 8.112 dollar Amerika kepada masing-masing keluarga korban.
Umat Islam di India sendiri tercatat hanya 13 persen dari 1,2 miliar populasi India. Sedangkan, umat Hindu menjadi mayoritas dengan 80 persen.