Senin 19 Jan 2015 20:32 WIB

Setengah Kekayaan Dunia Dikuasai Satu Persen Manusia

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Karta Raharja Ucu
Orang kaya raya (ilustrasi)
Foto: spdi.eu
Orang kaya raya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tahun depan satu persen populasi dunia akan memiliki kekayaan lebih banyak dibandingkan 99 persen populasi lainnya. Para miliuner dan politisi dunia yang akan bertemu di Switzerland pekan ini ditantang untuk menyelesaikan jurang kesenjangan tersebut.

Menghadapi pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di resor ski di Davos, kelompok amal dari Inggris Oxfam akan menggunakan peran tingkat tingginya dalam pertemuan itu. Tujuannya untuk memperkecil jarak antara si kaya dan si miskin.

Berdasarkan riset kelompok amal itu yang dipublikasikan pekan lalu, menunjukkan pangsa kekayaan dunia yang dimiliki oleh populasi satu persen dunia meningkat 44 persen pada 2009 menjadi 48 persen pada 2014. Sedangkan 80 persen populasi yang kurang beruntung menurun hanya 5,5 persen.

Oxfam menambahkan kecenderungan orang terkaya yang menempati porsi satu persen akan memiliki lebih dari 50 persen kekayaan dunia pada 2016.

Direktur eksekutif Oxfam International dan salah satu dari enam wakil ketua WEF Winnie Byanyima mengatakan, meningkatnya konsentrasi orang kaya sejak resesi hebat pada 2008-2009 adalah hal berbahaya dan perlu dibalik.

"Kami ingin membawa pesan dari orang-orang di negara-negara termiskin di dunia ke forum para pemimpin bisnis dan politik yang paling kuat. Pesannya adalah meningkatnya ketidaksetaraan adalah hal berbahaya," ujar Byanyima dalam sebuah wawancara dengan The Guardian.

Menurutnya kondisi itu buruk bagi pertumbuhan dan bagi pemerintahan. "Kita melihat konsentrasi kekayaan memperoleh kekuasaan dan membuat orang-orang biasa tidak mampu bersuara dan mengabaikan kepentingan mereka," tuturnya.

Oxfam menjadi berita utama di Davos tahun lalu dengan sebuah studi yang menunjukkan 85 orang terkaya di bumi memiliki kekayaan yang sama seperti 50 persen orang termiskin (3,5 miliar orang). Badan amal itu mengatakan tahun ini perbandingan tersebut bahkan lebih mencolok dengan hanya 80 orang kaya memiliki kekayaan setara dengan 3,5 miliar orang aau turun dari 388 pada 2010.

"Apakah kita benar-benar ingin hidup di dunia di mana satu persen memiliki lebih dari apa yamg kita semua miliki? Skala ketidaksetaraan global cukup mengejutkan. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin melebar dengan cepat," kata Byanyima.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement