Selasa 20 Jan 2015 04:19 WIB

Ormas Gafatar Bawa Ajaran Sesat? Ini Bantahan Kesbangpol

Tampilan laman ormas Gafatar.
Tampilan laman ormas Gafatar.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), membantah bahwa salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang mengatasnamakan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) membawa ajaran sesat.

Kepala Kesbangpol Kota Ternate, Abdullah Sadik mengatakan, ormas ini, tidak hanya berada di Halmahera Barat, namun juga telah berada di Ternate dan diketahui pihaknya dan dibuktikan dengan telah diserahkanya Surat Keterangan Terdaftar sejak dua tahun lalu.

"Untuk Gafatar, itu keberadaanya di Provinsi Malut sudah ada, termasuk di Ternate, dan untuk Kota Ternate mereka sudah melaporkan diri sejak dua tahun lalu, bahkan mereka kita berikan Surat Keterangan Terdaftar (SKT)," katanya di Ternate, Senin (19/1).

Menurut Abdullah, SKT Ormas Gafatar, yang diberikan itu sudah sesuai dengan ketentuan atau prosedural yang diatur dalam UU nomor 17 tahun 2013 tentang organisasi kemasrakatan.

"Kita akan melayani, bahwa mereka datang sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan, karena apabila satu organisasi atau ormas yang memenuhi syarat-sayarat UU untuk memperoleh surat keterangan terdaftar, maka kita berikan," katanya.

Meski begitu, pada saat dirinya memperoleh informasi terkait dengan isu paham Gafatar yang diketahui berasaskan Islam, tetapi tidak mengakui eksistensi Nabi Muhammad Saw, maka pihaknya lebih intens meningkatkan pengawasan terhadap semua organisasi termasuk ormas Gafatar.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan pembinaan dan keberadaan Gafatar di Kota Ternate, sampai hari ini, belum ada indikasi bahwa mereka melakukan kegiatan-kegiatan di luar dari ketentuan perundang-undangan dan mengganggu ketertiban atau menimbulkan keresahan.

Secara terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ternate H Usman Muhammad ketika dihubungi mengatakan, jika ada kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Ormas Islam tetapi tidak mengakui adanya Nabi Muhammad maka mereka disebut bukan beragama Islam.

"Kalau ada kelompok yang menamakan diri ormas Islam tapi tidak mengakui Muhammad sebagai nabi dan rasul itu berarti mereka bukan orang Islam," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement