REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengusaha kawakan Bob Sadino meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Senin (19/1) sore. Pria yang gemar menggunakan celana pendek dan kemeja putih tersebut sering melontarkan celetukan unik yang menginspirasi.
Banyak kata-kata Bob Sadino yang memberikan inspirasi bagi calon pengusaha atau pun wiraswasta yang baru merintis dari awal. Kata-kata Bob yang sering disebarkan lewat jejaring media sosial antara lain:
"Saya tidak mau pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki, terkubur bersama tubuh saya ketika mati kelak"
"Setinggi apapun pangkat yang dimiliki, anda tetap seorang pegawai, sekecil apapun usaha yang anda punya anda adalah bosnya"
"Orang bodoh sulit mendapat pekerjaan sehingga dia terpaksa buka usaha sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya agar semakin sukses dia harus merekrut orang pintar. Alhasil orang bodoh jadi bosnya orang pintar"
Melalui jejaring sosialnya, Bob Sadino juga beberpa kali ia mengaku tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Bob bahkan mengaku tidak pernah memiliki rahasia kesuksesannya sebagai pengusaha. Ia mengatakan, rahasia suksesnya adalah tanpa rahasia.
"Saya enggak pernah gagal, lha wong saya dulu mulai usaha dari 0, ya kalaupun rugi sampai harta saya habis ya itu namanya impas, bukan rugi. Tapi yang pasti saya ini susah miskin, karena kemiskinan takut datang ke saya"
Banyak buku tentang Bob Sadino pernah diluncurkan. Ada dua judul tentang Bob yang menjadi best seller yang berjudul "Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila!" karya Edy Zaqeus dan "Belajar Goblok dari Bob Sadino" karya Dodi Mawardi.
"Jangan Takut untuk Gagal" menjadi andalan Bob untuk menginspirasi masyarakat Indonesia untuk meraih kesuksesan sepertinya. Karena menurutnya, dengan kegagalan kita bisa belajar bagaimana menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Bob lahir di Bandar Lampung dengan nama Bambang Mustari Sadino. Ia pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Bob pernah tinggal di Belanda selama kurang lebih sembilan tahun dan juga Jerman. Setelah kembali ke Indonesia, ia membeli tanah di kawasan Kemang dan keluar dari pekerjaannya untuk berwirausaha.