REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses revitalisasi Kampung Kapuk Teko, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, kembali tertunda. Akibatnya jalan yang biasa dipakai warga setempat kembali tergenang air.
Pantauan ROL, Kamis (20/1), tidak terlihat pekerja yang mengerjakan proyek revitalisasi. Hanya warga yang sedang sibuk dengan pekerjaannya sehari-hari. Asmat (50 tahun), warga setempat mengatakan, penyebab tertundanya revitalisasi Kampung Apung karena lambatnya proses pendataan pemindahan makam yang ada di sekitar rumah warga.
“Sebenarnya kalo proses pendataan makam lebih cepat, proses revitalisasinya bisa lebih mudah,” Asmat, akhir pekan ini.
Beberapa bulan yang lalu makam itu pernah dikeringkan oleh petugas dari dinas pemakaman Jakarta Barat. Namun karena proses pemindahannya yang lama, makam itu kini kembali tergenang.
Air yang menggenangi berwarna hijau karena terdapat lumut dan eceng gondok. Warga juga pernah mengadukan kembali tentang hal ini ke wali kota Jakara Barat, namun tidak digubris. “Sudah pernah lapor ke Wali kota tapi kita malah dibilang manja,” kata Ji’i (47), warga setempat.
Warga setempat berharap air yang menggenangi pemakaman itu bisa disedot dan makam itu segera dipindahkan. Sehingga, lahan itu dapat digunakan untuk bangunan sekolah.
Sebab, jarak sekolah dari tempat tinggal mereka sekarang ini terlalu jauh. “Saya harap pemerintah bisa segera merubah pemakaman itu menjadi sekolah,” kata Lisda (50), warga lainnya.