Selasa 20 Jan 2015 17:22 WIB
Air Asia QZ8501

Siap-Siap Angkat Badan Air Asia, Basarnas Tambah Pasokan Lifting Bag

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indah Wulandari
KRI Banda Aceh sandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang untuk melakukan pengisian BBM serta mendambah dukungan logistik untuk meneruskan pencarian pesawat Air Asia QZ8510 di Perairan Laut Jawa. Rencananya KRI Banda Aceh kembali ke titik pencarian pada Se
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
KRI Banda Aceh sandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang untuk melakukan pengisian BBM serta mendambah dukungan logistik untuk meneruskan pencarian pesawat Air Asia QZ8510 di Perairan Laut Jawa. Rencananya KRI Banda Aceh kembali ke titik pencarian pada Se

REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALAN BUN-- Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menambah pasokan lifting bag dari Batam, Kepulauan Riau. Tambahan lifting bag ini dipersiapkan untuk mengantisipasi pengangkatan badan pesawat Air Asia QZ8501 di dasar perairan Laut Jawa

Sebelumnya, Basarnas telah mendatangkam tujuh lifting bag dari Surabaya. Dua dari tujuh lifting bag itu bahkan bisa mengangkat objek hingga 35 ton. Secara total, tujuh lifting bag itu mampu mengangkat berat beban mencapai 110  ton.

Kini, demi mengantisipasi berat badan pesawat, yang memilili dimensi 30x10x3 meter, maka Basarnas kembali mendatangkan tambahan lifting bag sebanyak 12 buah. Lifting bag itu pun sudah tiba di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat, dengan KN Bima milik Basarnas.

''Jumlahnya (lifting bag) 12 buah dan mampu mengangkat seberat dua ton. Jadi totalnya mampu mengangkat sampai 24 ton,'' ujar Direktur Operasional Basarnas, Marsma TNI SB Supriyadi, di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa (20/1).

Rencananya, lifting bag itu akan dipindahkan ke KN Purworejo milik Basarnas dan dibawa ke lokasi temuan serpihan pesawat, termasuk di lokasi badan pesawat. Selain tambahan lifting bag, lanjut Supriyadi, tim SAR gabungan juga akan menambah personel kekuatan penyelam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement