REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALAN BUN--Sebanyak tujuh penyelam dari Korps Marinir TNI AL dijadwalkan akan bergabung dengan tim SAR gabungan untuk mengangkat badan pesawat Air Asia QZ8501.
''Penyelaman hari ini akan bergabung dengan Marinir di lokasi,'' ujar Direktur Operasional Basarnas, Marsma TNI SB Supriyadi, di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa (20/1).
Perwira bintang satu TNI AU itu menambahkan, pada hari ke-24 operasi proses pencarian pesawat Air Asia QZ 8501, tim SAR gabungan masih memfokuskan untuk mengangkat badan pesawat.
Tim-tim penyelam masih disiagakan untuk bisa mencapai dasar laut dan melakukan kalkulasi mengenai berat, tinggi, lebar, dan panjang badan pesawat.
Kalkulasi tersebut diperlukan agar pengangkatan pesawat bisa dilakukan secara tepat. Pada operasi tim SAR gabungan hari ini, lanjut Supriyadi, upaya penyelaman akan dilakukan dari kapal Crest Onyx milik SKK Migas.
''Mudah-mudahan cuaca hari ini baik, sehingga pelaksanaan bisa dilakukan dengan lancar,'' kata Supriyadi.
Tidak hanya itu, untuk bisa mengantisipasi pengangkutan badan pesawat, Basarnas juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk menyediakan kapal tongkang, yang bisa disiapkan oleh perusahaan pengolah kelapa sawit.
''Tongkang sudah disiapkan, tinggal menunggu instruksi saja. Mereka sudah siap. Begitu, badan pesawat sudah diangkat, kami akan mengirim tongkangnya,'' tutur Supriyadi.
Sementara terkait penemuan puing pesawat Air Asia berupa moncong atau hidung pesawat, Supriyadi mengungkapkan, pihak Kepolisian lewat kapal Polairud akan segera meluncur ke Kotabaru, Kalimantan Timur, untuk mengevakuasi serpihan pesawat tersebut. Nantinya, serpihan itu akan dibawa dan dikumpulkan di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai.
''Kemudian semua serpihan, seperti jendela, semua kami gabungkan dan dikumpulkan. Nanti tim KNKT yang akan melakukan investigasi,'' tutur Supriyadi.
Sebelumnya, seorang nelayan asal Desa Tanjung Nyiur, Kecamatan Pulau Sembilan, Kotabaru, Kalimantan Selatan menemukan benda warna putih mengapung di sekitar perairan Pulau Marapaudan.
Puing pesawat yang diduga moncong pesawat ini berhasil ditemukan pada Senin (19/1) sore waktu setempat. Temuan itu pun langsung dilaporkan ke Polsek Pulau Sembilan.