REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Kerugian akibat banjir yang terjadi pada tiga kecamatan di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, diperkirakan mencapai Rp 3 miliar berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan petugas pemerintahan di daerah tersebut.
"Kerugian tersebut meliputi rumah warga yang rusak akibat diterjang banjir, dan sarana prasarana lainnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebing Tinggi, Wahid Sitorus dihubungi dari Medan, Selasa (20/1). Menurut dia, tiga kecamatan yang terkena banjir, yakni Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Rambutan dan Bajenis.
Banjir yang melanda Kota Tebing Tinggi, merendam ratusan rumah warga, akibat meluapnya Sungai Padang, Jumat (9/1) yang mencapai setinggi 1,5 meter.
Kepala BPBD mengatakan, saat terjadinya banjir tersebut, ratusan penduduk terdiri dari orang tua dan anak-anak terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Wahid juga minta kepada warga agar tetap mewaspadai situasi cuaca yang terjadi saat ini, selalu berubah-rubah dan tidak dapat diprediksi terjadinya bencana alam.
Bahkan, akibat hujan turun lebat, bisa saja secara tiba-tiba Sungai Padang kembali meluap, dan menimbulkan banjir di kota tersebut. Dia mengatakan, jika terjadi lagi banjir, masyarakat diharapkan secepatnya mencari lokasi yang aman untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini.
"Banjir yang terjadi di Kota Tebing Tinggi merupakan banjir kiriman dan pertama pada awal bulan Januari 2015," kata Wahid.
Sebelumnya, banjir yang terjadi di Kota Tebing Tinggi, Kamis (6 November 2014) merendam ratusan rumah penduduk, bangunan Sekolah SMA dan SMP Negeri.
Banjir tersebut, akibat meluapnya Sungai Gelondang hingga ke Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan. Banjir yang terjadi di Kecamatan Rambutan, mencapai kedalaman 1 meter dan warga yang terkena rumahnya terpaksa mengungsi.