Rabu 21 Jan 2015 12:35 WIB

BI Sulsel Yakin 2015 Inflasi Turun Hingga 4 Persen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Djibril Muhammad
Bank Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dulan terkahir 2014, atau pascakenaikan BBM, inflasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) meningkat signifikan, bahkan melebihi inflasi nasional. Dari angka 4,68 persen meningkat menjadi 8,61 persen, padahal nasional saja hanya menyentuh 8,36 persen.

Meski demikian, Bank Indonesia Sulsel meyakini pada 2015 ini, inflasi di Sulsel akan kembali menurun. Bahkan penurunan ini bisa mencapai 4 persen.

"Ini akan menurun apabila tidak ada kebijakan pemerintah pusat/daerah yang dapat mempengaruhi kenaikan harga komoditas strategis secara signifikan," ujar Kepala BI Sulsel Mokhammad Dadi Aryadi dalam rilisnya, Rabu (21/1).

Dia melanjutkan, penanganan inflasi di Sulsel akan berjalan baik jika setiap Kab/kota bisa bekerja sama untuk menekan inflasi, dengan menjaga kestabilan harga barang dan jasa secara bersamaan. Salah satu cara adalah menjaga distibusi pangan di setiap kota.

Selain itu, BI Sulsel juga memprediksi inflasi administered prices akan menurun hingga akhir 2015 seiring hilangnya dampak kenaikan BBM bersubsidi.

Sehingga komoditas BBM, TDL, LPG, rokok, dan berbagai moda transportasi lain akan menurun. Juga komoditas pangan seperti bawang, cabai, tomat, daging dan kebutuhan pangan lain akan ikut turun.

Sementara inflasi inti diperkirakan cenderang stabil dan bergerak tidak signifikan karen ekspetasi yang diupayakan dijangkar pada tingkat wajar serta faktor fundamental lainnya relatif terjaga seperti, emas perhiasan, bahan bangunan, perumahan, hingga gula pasir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement