Rabu 21 Jan 2015 15:15 WIB

Wali Kota Padang Soroti Kedisiplinan PNS

Rep: C70 / Red: Djibril Muhammad
 Pegawai PNS Panti Sosial Tuna Netra Wiyata Guna melaksanakan Upacara HUT Ke-69 Kemerdekaan RI di Lapangan Wiyata guna, Jalan Pajajaran, Bandung, Ahad (17/8).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Pegawai PNS Panti Sosial Tuna Netra Wiyata Guna melaksanakan Upacara HUT Ke-69 Kemerdekaan RI di Lapangan Wiyata guna, Jalan Pajajaran, Bandung, Ahad (17/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyoroti sedikitnya 30 pegawai di lingkungan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) serta Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang karena keterlambat masuk kantor. Selain itu, Wali Kota juga mendapati para PNS yang tidak memakai atribut lengkap.

"Saya sudah peringatkan saat upacara (upacara bulanan PNS) kemarin, tidak boleh ada lagi ASN yang datang terlambat dan tidak memakai atribut lengkap. Apalagi pada dinas yang menangani pelayanan publik," kata Mahyeldi saat melakukan sidak di komplek kantor eks SMAN 1 Padang, Rabu (21/1).

Dalam sidak tersebut, Wali Kota yang tiba di lokasi pukul 07.30 WIB, membuat kalang kabut sebagian pegawai yang baru masuk ruangan.

Kemudian, Wali Kota menggelar apel di halaman ketiga SKPD tersebut. Bagi pegawai yang terlambat dan tidak beratribut lengkap diminta berbaris terpisah dengan kesadaran sendiri. Lalu, para abdi negara itu diminta berjanji untu tetap menjalankan disiplin.

Kepala Disduk Capil yang terlambat masuk kantor pun ikut bergabung di barisan tersebut. Dia juga mendapat teguran yang sama agar berjanji untuk tidak terlambat lagi. "Pak Vidal tegur dirinya sendiri, kemudian baru menegur anak buahnya," ujarnya.

Sedangkan Kepala BPMP2T Didi Aryadi yang datang tepat waktu bersama Kepala Kantor Arsip Sandra Imelda diminta Mahyeldi langsung memberikan sanksi kepada anak buahnya yang terlambat dan tidak memakai atribut lengkap tersebut.

"Kita dibayar negara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, untuk itu tunjukkan dedikasi yang baik," ujar Mahyeldi.

Sebelumnya dalam upacara bulanan di GOR Haji Agus Salim pada Senin (20/1) lalu, Mahyeldi telah mewanti-wanti agar seluruh ASN di lingkungan Pemko Padang agar meningkatkan kedisiplinan.

Bahkan, ia mengatakan akan memberikan sanksi tegas bila dalam sidak didapati lagi hal-hal yang menunjukkan ketidakdisiplinan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement