REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis akan meningkatkan strategi antiteror dengan memperbanyak ladang pekerjaan di bidang keamanan. Perdana Menteri Manuel Valls mengatakan Prancis akan membuat 2.680 pekerjaan baru sebagai upaya melawan terorisme.
Vall menambahkan, negara akan menghabiskan biaya hingga 325 juta euro atau 425 dolar AS. Menurutnya, hal itu setara untuk menghadapi ancaman ekstremis. ''3.000 orang butuh dimata-matai di seluruh Prancis,'' katanya, dikutip BBC.
Valls mengatakan program ini akan menambah sumber daya baru, sehingga mereka akan butuh perlengkapan dan perlindungan yang lebih baik. ''Kita akan mengejar pertempuran melawan teroris tanpa henti,'' kata Valls.
Keamanan di Prancis memang tengah meningkat usai serangan ke kantor Charlie Hebdo. Sejak serangan Paris, Prancis mengerahkan lebih dari 10 ribu pasukan di seluruh negeri untuk menjaga fasilitas publik, termasuk sekolah Yahudi dan masjid.