REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelabuhan Kuala Tanjung dinilai bisa mengerek peringkat pelabuhan Indonesia masuk peringkat 30 besar dunia.
Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, apabila pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung selesai bisa meningkatkan peringkat pelabuhan Indonesia ke-30 peringkat pelabuhan dunia. ''Sekarang baru peringkat 400-an,'' kata dia, Rabu (21/1) sore.
Menurut Bambang, pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan melalui program tol laut pengembangan Kuala Tanjung kunci untuk mengembangkan sektor logistik di Indonesia.
Dia menambahkan, lokasi strategis Pelabuhan Kuala Tanjung yang dekat dengan jalur pelayaran utama di Selat Malaka bisa meningkatkan kegiatan perekonomian khususnya poros maritim Indonesia. Di samping itu potensi hinterland yang berlimpah menjadi keuntungan lainnya.
Bambang menuturkan, Kuala Tanjung adalah masa depan Indonesia, oleh karena itu pengembangan Kuala Tanjung berarti mengembangkan Indonesia. Artinya, tidak hanya meningkatkan kinerja logistik tetapi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Dia menginformasikan, dibutuhkan dana sekitar 400 juta dolar AS atau Rp 4,8 triliun untuk pembangunan tahap I Pelabuhan Kuala Tanjung. Pembangunan Kuala Tanjung akan berlangsung selama empat tahap.
Pembangunan tahap I dan II diperkirakan selesai pada 2018.