REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN -- Kelompok gerilyawan Houthi mendesak Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk menunjuk wakil presiden dari kelompok mereka.
Saat ini, kelompok Houthi sudah menduduki Istana Presiden Yaman untuk mendesak presiden segera mengakhiri masa otoriternya.
Beberapa bangunan di Kota Yaman, kantor pemerintahan, serta gedung dipusat kota sudah diduduki oleh kelompok Houthi. Mereka membakar, juga mengepung ibu kota Yaman sebagai aksi mendesak presiden.
Kelompok Houthi mengatakan agar pemerintah Yaman bisa membuka keran politik dan tidak lagi memberikan sanksi bagi kelompok mereka.
Dua tuntutan utama kelompok Houthi adalah memberikan kursi wakil presiden berasal dari kelompoknya. Kedua, bentuk tim militer baik itu tentara maupun polisi yang juga beranggotakan kelompok Houthi.
"Kita tidak akan pernah berhenti berjuang untuk mewujudkan perdamaian dan kerjasama perjanjian. Kita juga tidak takut dengan kekuatan asing, sebab ini masalah penting," ujar salah satu pejuang Houthi dikutip oleh Aljazirah Kamis (22/1).
Mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh menyerukan untuk pemerintah Yaman segera melaksanakan pemilu. Sebab krisis politik sudah mencapai puncak. Kondisi ini membahayakan penduduk sipil, dan stabilitas negara.