REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang menganggap Yordania dan Turki sebagai sekutu penting dalam upaya untuk membangun saluran negosiasi untuk mengamankan pembebasan dua warga Jepang disandera kelompok militan Negara Islam (ISIS), yang telah mengancam akan mengeksekusi pasangan jika uang tebusan besar tidak dibayar, begitu laporan sebuah sumber dikutip Japan Times.
Perdana Menteri Shinzo Abe menggambarkan, sedanng 'berpacu dengan waktu' untuk mendapatkan pembebasan wartawan independen Kenji Goto dan Haruna Yukawa, kontraktor keamanan swasta 42 tahun, yang diancam dibunuh oleh ekstremis.
Sementara itu, Abe juga memerintahkan pemerintah untuk mengambil keuntungan dari "setiap saluran diplomatik" dalam pertemuan tingkat menteri Rabu (21/1). Saat ini, pemerintah sedang mencari cara untuk bernegosiasi dengan para ekstremis dengan berkomunikasi melalui para pemimpin suku di Suriah atau pemimpin Muslim setempat pada arahan atau informasi oleh negara-negara pihak ketiga.