REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristyanto mengatakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad telah mengetahui bahwa ia tidak terpilih sebagai wakil Joko 'Jokowi' Widodo untuk maju dalam Pilpres 2014 lalu.
Saat itu, lanjutnya, pada tanggal 19 Mei sekitar pukul 00.00, ia ditugaskan oleh Jokowi untuk bertemu dengan Abraham. "Ketika saya ceritakan pada Abraham Samad, beliau mengatakan 'ya, saya tahu. Karena saya sudah melakukan penyadapan'," kata Hasto di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/1).
Hasto mengatakan, saat itu, Abraham juga menyebut nama Komjen Pol Budi Gunawan yang belakangan menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi. "Bahwa saya tahu yg menyebabkan kegagalan saya ini adalah bapak Budi Gunawan'. Itu yang disampaikan saat itu. Ada saya dan ada saksi," ujarnya.
Menurut Hasto, saat itu ia menangkap sinyal kekecawaan daei Abraham. Ia pun kemudian memancing Abraham lebih lanjut dengan bersikap seolah-olah berempati.
"Karena situasi saat itu seperti itu. Ada ungkapan yang bernada kecewa maka saya berempati. Bahkan kemudian saya tanyakan bagaimana aspirasi kedepan ketika nanti pak Jokowi-JK dipercaya rakyat menjadi presiden dan wakil presiden. Dan pada saat itu juga pak Abraham menyampaikan jawaban kepada saya. Jadi seolah ada persoalan pribadi disitu," ungkapnya.