Kamis 22 Jan 2015 15:46 WIB
Jilbab polwan

Polwan Lampung Menanti-nanti Perkap Kapolri tentang Jilbab

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indah Wulandari
Polwan Berjilbab
Foto: DOK. Republika
Polwan Berjilbab

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Para polisi wanita (Polwan) khususnya yang senior di jajaran Polda Lampung, masih tetap menunggu peraturan Kapolri (Perkap) dan pelaksanaan teknis soal penggunaan jilbab bagi polwan.

"Para polwan senior yang sudah ada yang berjilbab dan ingin berjilbab masih menunggu peraturan Kapolri dan petunjuk teknis penggunaannya," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, di Bandar Lampung, Kamis (22/1).

Selaku perempuan berprofesi polwan, ia menyambut lega kalau sudah keluar peraturan Kapolri soal penggunaan jilbab bagi polwan. Soalnya, sudah banyak khususnya polwan senior yang sudah menggunakan jilbab ketika berdinas.

Polda Lampung memang tidak membatasi atau melarang bagi yang ingin menggunakan pakaian muslimah tersebut. Di Polda Lampung, saat ini, sudah ada sekitar 20 persen polwan senior yang sudah menggunakan jilbab saat berdinas. Mereka menggunakan jilbab dengan suka rela dengan batas-batas tertentu.

Menurut dia, polwan yang belum dan sudah berjilbab di Polda Lampung, sebagai anggota Polri, tetap menunggu peraturan dari Mabes Polri. Selama ini, ungkap dia, tidak ada larangan dan instruksi bagi polwan yang ingin menggunakan jilbab, akan tetapi disesuaikan dengan kondisi bidang kerja polwan itu sendiri.

Ia mengakui penggunaan jilbab bagi polwan dalam berdinas tidak mengurangi penampilan dan kerja polwan sehari-hari. "Saya kira pakai hijab tidak mengurangi penampilan polwan dalam berdinas dan masih pantas, serta gerakannya tetap lincah. Tapi, kami masih menunggu aturannya yang berlaku," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement