REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang pakar kesehatan anak di Sydney mengingatkan ancaman wabah batuk rejan dalam waktu dekat. Ancaman ini terjadi seiring dengan terjadinya peningkatan tajam kasus penyakit batuk rejan di New South Wales, Victoria dan ACT.
Jumlah kasus batuk rejan di New South Wales meningkat empat kali lipat sepanjang April dan Desember 2014 lalu. Sementara di Victoria dan ACT meningkat dua kali lipat. Meski jumlah ini belum setinggi pada wabah besar yang terjadi tahun 2010/2011 lalu, namun otoritas kesehatan khawatir akan terjadi kembali wabah batuk rejan dalam waktu dekat.
Dr Nicholas Wood, staf spesialis dokter anak di RS Anak Westmead Sydney mengatakan batuk rejan atau'pertussis merupakan penyakit yang umum mewabah di Australia. "Sudah biasa terjadi setiap 3 atau 4 tahun sekali kita mengalami epidemi penyakit ini, yang terburuk terjadi 3 - 4 tahun lalu," katanya baru-baru ini.
"Mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi epidemi besar tahun ini,"
Dr Vicky Sheppeard, Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan NSW, mengatakan kasus batuk rejan memang meningkat di NSW.
"Kami memantau ketat kasus penyakit batuk rejan ini, pada pertengahan tahun 2014 lalu tercatat hanya ada 140 kasus perbulan, namun kini meningkat menjadi 500 kasus per bulan,"
"Dalam wabah sebelumnya, tercatat terjadi hampir 2,000 kasus per bulan,"
Dr Sheppeard mengatakan penyebab terjadinya gelombang wabah batuk rejan disebabkan karena imunitas tubuh seseorang menyusut seiring dengan waktu. "Imunitas seseorang itu akan berkurang setelah beberapa tahun setelah seseorang mendapatkan vaksin atau terserang penyakit atau infeksi, karenanya setiap beberapa tahun jumlah orang dalam masyarakat yang rentan terhadap infeksi yang tidak memiliki kekebalan meningkat dalam jumlah besar yang memungkinkan terjadinya wabah."
Dr Sheppeard mengatakan pelajar sekolah dasar di kelas akhir merupakan yang rentan terkena batuk rejan, meski biasanya infeksi yang mereka derita tidak terlalu kuat,.
"Itu karena mereka mendapat imunisasi ketika berusia 4 tahun dan jadwal imunisasi ulangan baru pada usia 12 tahun. Dan kami menawarkan imunisasi itu pada semua murid kelas 7,"
Pada bayi muda, batuk rejan membunuh rata-rata 1 dari 100 bayi yang terinfeksi.
Pedoman kesehatan merekomendasikan orang tua baru, nenek dan perawat bayi untuk divaksinasi.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement