REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Anggaran (Banggar) DPR menggelar rapat pembahas RAPBN-P 2015 dengan tiga menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketiganya antara lain Menteri Kesehatan, Nila F. Moelok, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, dan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro.
Menteri Perhubungan, Ignasius Johan mengatakan pihaknya sedang berupaya melakukan efisiensi aktivitas bongkar muat barang di 112 pelabuhan. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya logistik dalam negeri di sektor laut. "Kalau bisa efisien kerjanya mestinya biaya pelabuhan makin turun, maka logistic cost turun," kata Jonan.
Jonan juga berharap Banggar DPR mendukung program perpanjangan lintasan penerbangan (runway) untuk transportasi udara. Menurutnya pembangunan runway dapat menekan biaya jasa angkut penerbangan. "Ini supaya biaya pesawat jadi lebih murah. Jangan 30-45 menit terbang biayanya Rp 2 juta sampai Rp 3 jutaan. Mahal kan. Kami mohon dukungan," ujarnya.
Jonan mengatakan ada 50 bandara yang akan mengalami perpanjangan lintasan. Selain untuk menekan biaya jasa angkut, program tersebut juga dimaksudkan untuk menambah pemasukan anggaran ke Angkasa Pura I dan II.
"Karena yang tidak dikelola Angkasa Pura I dan II itu banyak sekali. Dia hanya mengelola enam saja di bandara. Masak selama ini hanya banyak di bangun bandara baru tapi runway-nya pendek sekali," papar Jonan.