REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja PSSI, mengundang Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), mahasiswa UI dan suporter Slemania pada rapat keempat guna membenahi sepakbola Indonesia.
Tim Sembilan mengundang mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang mengambil masalah pengaturan skor sepak bola untuk ditulis pada tesisnya.
Juru bicara Tim Sembilan, Gatot Dewa Broto, mengungkapkan Tim Sembilan belum mempunyai asumsi adanya pengaturan skor di tubuh PSSI.
"Kami hanya belanja masalah sebanyak mungkin dan ingin tahu bagaimana FIFA mengahadapi masalah pengaturan skor,'' kata Gatot di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis.
''Kepada mahasiswa tersebut, kami pun tidak memaksanya untuk mengungkapkan di mana pengaturan skor itu ada," katanya.
Kemudian, pada tamu ketiga, yakni enam suporter Slemania, Tim Sembilan ingin mengetahui kasus 'sepak bola gajah' yang menyebabkan suporter PSS Sleman, Slemania, sempat menyegel kantor PT Putra Sleman Sembada (PSS) pada November 2014.
Dari pertemuan ini, Tim Sembilan tidak menghasilkan rekomendasi seperti pada pertemuan sebelumnya yang membentuk sistem pelayanan terpadu untuk perizinan pertandingan. Adapun anggota Tim Sembilan yang hadir pada pertemuan keempat, yaitu Oegroseno, Natalia Soebagyo, Eki Sutjipto, Imam Prasodjo, Nur Hasan, dan Gatot S. Dewa Broto.